Banyak Copy Paste

Co-pas

Jakarta Hasil kajian Biro Riset InfoBank (birI) yang tertuang dalam “Rating 123 Asuransi versi InfoBank 2014″ menghasilkan perusahaan asuransi jiwa yang mendapat predikat “sangat bagus” dan perusahaan asuransi umum dengan berpredikat “sangat bagus”. “Dalam Rating 123 Asuransi versi InfoBank 2014, BirI melakukan pendekatan terhadap laporan keuangan publikasi, misalnya, untuk perusahaan asuransi jiwa di Indonesia dengan 10 kriteria”, kata Direktur BirI Karnoto Mohamad, dalam press conference, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2014.Kriteria yang dimaksudkan, yaitu RBC, rasio likuiditas, dana jaminan/cadangan teknis, investasi/cadangan teknis+utang klaim, aktiva tetap/modal sendiri, perubahan pendapatan premi bruto dan modal sendiri, premi bruto/rata-rata modal sendiri, pendapatan investasi neto/rata-rata investasi, rasio beban klaim neto/pendapatan premi neto, rasio laba dengan rata-rata modal sendiri. Dengan rasio tersebut, perusahaan asuransi jiwa yang mendapat predikat ‘sanga

JAKARTA – Tujuh perusahaan asuransi nasional meraih predikat ‘Asuransi Terbaik 2014’ versi Majalah Investor, masing-masing tiga asuransi jiwa, tiga asuransi umum dan satu reasuransi.Selain itu, diberikan pula penghargaan khusus untuk satu asuransi jiwa dan satu asuransi umum. Adapun enam asuransi terbaik dari asuransi jiwa dan umum, terpilih dari 12 peraih nominasi yang memperoleh skor tertinggi di kelompok aset masing-masing.Tahun ini untuk pertama kalinya, penjurian Asuransi Terbaik menambahkan penilaian kualitatif yaitu dengan memasukkan penilaian interviu dengan para peraih nominasi. Ke-12 peraih nominasi adalah PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT AXA Mandiri Financial Services, PT Commonwealth Life, PT Indolife Pensiontama, PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha, PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Bangun ASKRIDA, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Pan Pacific Insurance, dan PT Asuransi Umum BCA. Pada kelompok asu

Media Asuransi memberikan penghargaan Insurance Award 2014 kepada 25 perusahaan asuransi terbaik berdasarkan kinerja keuangan tahun 2013. Ada 25 perusahaan yang meraih predikat Best Insurance 2014, yakni tiga reasuransi, 12 perusahaan asuransi umum, dan 10 perusahaan asuransi jiwa. Penghargaan diserahkan oleh Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) II Dumoly Freddy Pardede, Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI) sekaligus Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apparindo) Nanan Ginanjar, dan Marzuki Usman, tokoh asuransi Indonesia, di Hotel Le Meridien Jakarta, Rabu malam, 11 Juni 2014. Tahun ini merupakan penyelenggaraan Insurance Award yang ke-8. Saat memberikan sambutan, Dumoly mengapresiasi penyelenggaraan acara Insurance Award, karena akan dapat memacu perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia untuk terus

Key Person Insurance Tujuan utama berbisnis adalah mendapatkan keuntungan yang optimal dari bisnis yang berkelanjutan. Yang menghasilkan keuntungan dalam bisnis bukan hanya capital asset atau aset fisik seperti mesin, melainkan juga dan terutama adalah employee, manusianya sendiri. Banyak pebisnis yang mengasuransikan seluruh mesin di pabriknya karena menyadari bahwa produksi pabrik sangat bergantung pada mesin produksi. Kegagalan mesin berarti kegagalan produksi dan kegagalan produksi berarti rugi. Secara rutin setiap tahun pebisnis mengasuransikan rumah dan pabriknya dengan Asuransi Kebakaran. Namun, apakah seluruh penopang bisnis sudah diasuransikan terhadap ‘kegagalan manusia’ seperti terhadap kegagalan mesin dan atau musibah/ bencana? Pada umumnya pengambilan keputusan mengasuransikan key person dilakukan secara lebih berhati-hati ketimbang mengasuransikan rumah dan pabrik maupun properti lainnya. Banyak pebisnis yang sulit membangun keyakinan untuk mengasuransikan seorang pro

Asuransi adalah suatu cara mengalihkan sebuah risiko atas suatu kehilangan secara finansial. Sering disebut juga sebagai economical value dari seseorang. Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya tentu memiliki nilai ekonomis. Bagi kepala keluarga atau orang yang sudah bekerja atau memiliki usaha, nilai ekonomis dapat dengan mudah dihitung. Asuransi bukanlah berinvestasi atau menabung, namun asuransi adalah PROTEKSI. Asuransi ibarat payung disaat darurat lama. Artinya manfaat asuransi biasanya akan terasa di saat seseorang mengalami sebuah musibah atau keadaan darurat dalam jangka waktu yang cukup lama (bedakan dengan dana darurat). Jika diibaratkan sebuah mobil, asuransi adalah ban ke-5 dari 4 ban yang sudah ada pada sebuah mobil. Jika keadaan darurat, maka ada 1 ban cadangan yang berfungsi untuk menggantikan ban yang bocor/rusak. Sementara hidup harus terus berjalan dan memiliki nilai tambah ke depannya. Prinsip asuransi sebenarnya sederhana, dimana Anda mengikat janji/kontrak de

Perencanaan Pensiun Sedari Muda. 93% responden di Indonesia menganggap perencanaan pensiun merupakan hal yang amat penting. Perencanaan pensiun memberikan keuntungan ketika memasuki masa tersebut. Angga Bratadharma HSBC mensarankan kepada para nasabah untuk sedini mungkin menyusun rencana pensiun sebagai bagian pengelolaan finansial yang baik. Survey bertemakan pensiun yang dilakukan oleh HSBC global pada 2013 lalu, mengungkap beberapa fakta mengenai perencanaan pensiun di dunia. Sebagai contoh, pekerja berusia antara 25 hingga 34 tahun menargetkan pensiun pada usia 58 tahun. Sayangnya, target ini tidak didukung dengan kapasitas finansial yang mumpuni untuk memenuhi kebutuhan hidup ketika pensiun. Survey tersebut menunjukkan, secara rata-rata responden memiliki harapan hidup selama 18 tahun ke depan, namun mereka hanya mampu membiayai hidupnya selama 10 tahun lagi. Bahkan, 37% penghasilan pensiunan hanya bersumber dari uang pensiun dan manfaat lainnya. “Perlu dicatat bahwa seluruh re

RKM - Rukun Kematian Masysrakat ? bukankah ini sama dengan Asuransi ? Pagi ini saya Di acara pemakaman saudara yang kemarin sore meninggal...Saya terpesona dengan begitu banyaknya warga yang antri untuk menyetorkan dana ke petugas... Ternyata petugas itu adalah pengurus RKM... Satu orang bayar Rp. 3.000,- setiap ada salah satu warga yang meninggal.Anggota RKM ini saya pantau 500 an. Jadi setiap ada kematian, akan terkumpul dana 3.000 x 500 sekitar 1,5 jt. Yang akan digunakan untuk biaya pemakaman 1jt dan sumbangan kepada ahli waris 250.000Bukan masalah berapa besar uang yang diberikan. Tetapi fenomena ini sebenarnya masyarakat kita sudah peduli dengan konsep "ASURANSI". Bedanya kalau RKM di kelola masyarakat, kalau Asuransi dikelola Perusahaan.kalau RKM hanya memberikan santunan "Sekedarnya" kalau asuransi Memberikan santunan "Cukup untuk Menyambung Hidup" bAGI KELUARGA yang ditinggalkan.Bagaimana dengan anda? Bagaimana anda melihat fenomena ini?

Saat kita menjalani tahapan kehidupan dari memilih pekerjaan, memulai karir, menikah, merencanakan pendidikan anak sampai mempersiapkan pensiun, maka kebutuhan kita akan terus meningkat. Fenomena dalam kehidupan ini penuh ketidak-pastian, seringkali kita dihadapkan pada berbagai resiko dan hal-hal tak terduga. Biaya kesehatan yang semakin tinggi, resiko sakit dan penyakit kritis semakin tidak dapat diduga. Sudahkah kita mempersiapkan perlindungan yang optimal untuk orang-orang yang kita cintai? Perlu diperhatikan bahwa kebutuhan perlindungani pun terus menigkat sehingga kita harus memastikan diri dan keluarga terlindungi dari resiko tak terduga yang dapat terjadi kapan pun. Jika kita telah mempersiapkannya maka akan membuat hidup lebih mudah saat sesuatu terjadi, berarti kita dapat beristirahat dengan tenang dan yakin bahwa secara finansial semuanya telah terlindungi. Pernahkah anda melihat orang yang berusia 60-an tahun masih bekerja? Sebuah survei telah menemukan beberapa jawaban

Majalah keuangan nasional, Infobank, kembali merilis daftar perusahaan-perusahaan asuransi jiwa terbaik yang terlihat dari rekam jejak kinerja keuangan perusahaan.Pemeringkatan kali ini dilakukan dengan menilai kinerja perusahaan asuransi jiwa berdasarkan 10 kriteria. Chief of Research Biro Riset Infobank, Ateng Anwar Darmawijaya dalam penjelasannya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (2/7/2013) mengungkapkan pendekatan penilaian perusahaan asuransi berkinerja terbaik ini dihitung berdasarkan indikator Risk Based Capital (RBC), rasio likuiditas, dana jaminan/cadangan teknis, investasi/cadangan teknis plus utang klaim, dan aktiva tetap/modal sendiri. Kriteria lain yang dimasukkan dalam penilaian adalah perubahan pendapatan premi bruto dan modal sendiri, premi bruto/rata-rata modal sendiri, pendapatan investasi neto/rata-rata investasi, rasio beban klaim neto/pendapatan premi neto, rasio laba dengan rata-rata modal sendiri. Dari hasil penilaian tersebut, Infobank melaporkan terd